OLEH :
ANOM YULIANSYAH, S. Farm. Apt.
Alumni SMK Farmasi Nasional
KEPALA SEKSI
KEFARMASIAN MAKMIN DAN PERBEKALAN KESEHATAN
• TUPOKSI DAN TATA KERJA
DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA
SUB.BID. UPAYA KESEHATAN
SEKSI KEFARMASIAN, MAKMIN, DAN PERBEKALAN KESEHATAN
(PERWALI KOTA SKA NO: 12 TAHUN 2008)
DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA
SUB.BID. UPAYA KESEHATAN
SEKSI KEFARMASIAN, MAKMIN, DAN PERBEKALAN KESEHATAN
(PERWALI KOTA SKA NO: 12 TAHUN 2008)
Seksi FARMAMIN DAN PERBEKES Mempuntai tugas:
•
Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan
teknis.
•
Pembinaan dan pelaksanaan di bidang farmasi, makanan, minuman dan
perbekalan kesehatan meliputi:
–
Pelaksanaan pembinaan mutu keamanan obat.
–
Pelaksanaan
sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan.
–
Pelaksanaan pembinaan mutu keamanan makanan
dan minuman.
Pusat :
•
Menyediakan dana obat untuk masyarakat miskin
•
Menyediakan obat untuk Buffer stok Nasional :
Bencana alam, darurat
•
Menyediakan obat untuk program kesehatan
•
Mengendalikan harga
•
Melatih tenaga untuk peningkatan advokasi
Provinsi :
•
Menyediakan Buffer stok Provinsi berupa obat
sangat esensial
•
Mengelola obat buffer program kesehatan
•
Memfasilitasi Advokasi Dinkes Kab/Kota
•
Melatih tenaga Kabupaten/ Kota
Kabupaten/ Kota :
•
Menyediakan Dana Alokasi Obat à APBD Kota.
•
Menyediakan dana operasional
•
Mengelola Obat yang ada.
•
Memanfaatkan data yang tersedia utk advokasi
•
Membentuk tim perencanaan obat terpadu
•
Pelatihan petugas pengelolaan obat di
instalasi farmasi dan Puskesmas
• Dana
• Merupakan halangan yang umum pada program pengadaan obat
• Kebijaksanaan obat gratis untuk semua orang yang didukung banyak negara
tidak pernah dpt dilaksanakan dg sukses
• Kelangkaan & ketidaktersediaan obat sering terjadi à pekerja kesehatan kecewa/tak semangat
• Peninjauan kebijaksanaan keuangan secara hati-hati syarat kesuksesan
•
Seleksi dilakukan oleh TIM PERENCANAAN OBAT
TERPADU Kabupaten/Kota.
• Menentukan jenis obat apa yang diperlukan untuk periode yang akan
datang.
• Menentukan berapa obat yang harus
dibeli
• Menentukan jenis obat apa yang diperlukan untuk periode yang akan datang
• Menentukan berapa obat yang harus
dibeli
• V E N
Penggolongan obat berdasarkan dampaknya bagi kesehatan
Penggolongan obat berdasarkan dampaknya bagi kesehatan
V :
OBAT VITAL, berkhasiat menyelamatkan nyawa.
Contoh:
obat-obat jantung, live saving
E :
OBAT ESENSIAL, efektif melawan penyakit parah.
Contoh:
Obat-obat gangguan metabolisme
N :
NON ESENSIAL, obat yg sifatnya menunjang pengobatan
Contoh:
Multivitamin
•Fixed Period System
• Pengontrolan persediaan dilakukan pada frekuensi waktu yang tetap
• Pemesanan kembali sebanyak yang diperlukan dan sesuai kondisi persediaan
saat itu
• Menentukan metode pembelian
• Sistem keuangan
• Waktu pembayaran
• Sumber penyediaan
• Jaminan mutu
• Kepastian menentukan untuk membuat atau membeli produk obat
• Tujuan Penataan Sistem Pengadaan yang Baik
1. Memperoleh harga paling murah
2. Mendapat sediaan dg kualitas tinggi
3. Memastikan pengiriman tepat waktu &
dapat dipercaya
4. Membagi beban kerja untuk efektifitas
& efisiensi kerja
5. Mengoptimalkan inventory
• Langkah Lingkaran Pengadaan
1. Pemeriksaan
kembali pemilihan obat
2. Penentuan
jumlah obat
3. Penyesuaian
kebutuhan dengan dana
4.
Pemilihan metode pengadaan
5.
Pemilihan suplier
6.
Menentukan persyaratan kontrak
7. Memonitor
status order
8. Menerima
dan mengecek obat-obatan
9.
Melaksanakan pembayaran
10.Mendistribusikan obat
11.Mengumpulkan informasi tentang pemakaian
• LINGKARAN PERENCANAAN YG INTERAKTIF
Perencanaan
Penerapan
Evaluasi
• Dasar Pengadaan
• Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang perubahan atas keputusan
Presiden No. 32 tahun 2005
tentang:
Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah Tahun 2010
• Distribusi
• Impor
• Inventory Control (Kontrol Persediaan)
• Penyimpanan
• Manajemen kehilangan
• Transportasi
• Distribusi
• Puskesmas yang ada di DKK seperti Satelit Farmasi di RS, dan lokasi
tidak satu atap à diperlukan perhatian yang sangat didalam
distribusinya
• Obat harus dapat didistribusi dengan baik dan sesuai kebutuhan pasien di
masing-masing satelit
• Tiap hari jumlah obat yang digunakan dihitung
• Digunakan untuk perencanaan pengadaan
• MENURUNKAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT TERHADAP INSTITUSI KESEHATAN
• MENURUNKAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA KESEHATAN
• INSTITUSI UPTD INSTALASI FARMASI MENJADI SASARAN KRITIK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar