Pahlawan Bukan
Yang Bisa Terbang Saja
Disuatu kerajaan hidup seorang
rakyat yang bernama Doreng.Dia hidup dalam sebuah keluarga
sederhana.kesehariannya adalah mencari kayu bakar di hutan.Dia selalu ditemani
anjing kesayangannya selama aktifitasnya tersebut.Hampir setiap hari waktunya
selalu habis diluar rumah.Dia mulai berangkat ke he mulai dari terbit fajar sampai
dengan terbenamnya matahari.
Tetangga-tetangga nya selalu
mengucilkan keluarga si doreng karena keterbatasan fisik yang Doreng alami yang
mereka anggap sebagai penyakit kutukan.Itulah yang membuat warga-warga takut
jikalau anaknya harus bermain dengan di Doreng.Seperti halnya anak lainnya
Doreeng menginginkan untuk bisa main dengan anak sebayanya.Tetapi apa mau
dikata lagi,jikalau orang tua si anak tidak memperbolehkan.Doreng sapaan warga
sekitar kepadanya dikarenakan kondidsi fisiknya yang antara tubuh bagian kiri
dan kananya warnanya jauh berbeda(Hitam-Putih)
Hari berganti hari,Doreng kini sudah
menginjak remaja.Terfikir untuk mulai
mengenal wanita di kampungnya.Tapi apa mau dikata lagi jika memang tidak ada
wanita yang mau mendekat kepadanya.Bukan itulah hal yang bisa membuat semangatnya
turun.
Suatu hari raja mengadakan sebuah
lomba sampan di sungai.Bagi siapa yang bisa memenangkan lomba tersebut maka
akan mendapat sebidang tanah pertanian yang telah disediakan sebagai hadiah.Doreng
juga berpartisipasi dalam perlombaan tersebut.Bukan sebagai peserta akan tetapi
hanya sebagai penonoton saja.Perlombaan ini selalu dilaksanakan setiap tahunnya
akan tetapi tahun ini spesial,karena pada lomba-lomba sampan sebelumnya setiap
perlombaan diresmikan oleh raja sendiri,akan tetapi kali ini lomba di resmikan
oleh putri mahkota kerajaan.Peresmian dilakuakn dengan memotong pita merah yang
ada memanjang di tengah sungai yang ada di garis start.
Ketika akan memotong pita tersebut
tiba-tiba kapal bergoyang, karam dan terbalik.Padalah disisi lain sudah ada
beberapa buaya yang muncul dari bawah air untuk siap memangsa sang putri.Disana
banyak sekali orang.Akan tetapi tidak ada yang berani untuk terjun ke sungai
untuk menyelamatakan sang Putri.Mereka semuannya hanya di bibir sungai
saja.Walau peserta loma sampan berbadan besar-besar akan tetapi nyali mereka
tidak sebesar sampan yang akan mereka gayung.
Kemudian sang raja membuat sayembara,”barang
siapa yang berani menyelamatkan anakku akan aku beri hadiah.apabila seorang
lali-laki akan aku jadikan sebagai mantu dan akan aku jadikan pewaris tahta
selanjutnya kerajaan ini,dan apabila seorang wanita akan aku jadikan sebagai putri
angkat.”Meskipun demikian,tidak juga satupun diantara warganya yang berani dan
bersedia menyelamatkan putri dari incaran buaya-buaya tersebut.
kemudian sang
raja berucap,”apa masih kurang hadiahnya?aku juga akan memberikan kerajaan
jajahan di pulau seberang.”
.
Raja ,”terima kasih ya nak,apa yang aku janjikan akan aku tepati
sekarang juga,kamu akan aku angkat sebai menantu dan raja baru di kerajaan ini.”
kemudian Doreng bertanya kepada raja,”Maaf saya boleh bertanya raja?”
kemudian Doreng bertanya kepada raja,”Maaf saya boleh bertanya raja?”
raja,”dengan senang hati apa nak?”
Doreng berkata,”Kalau
boleh hamba tahu raja,siapa yang telah menendang pantat hamba dengan keras
hamba sehingga hamba terlempar ke sungai?”
Sebenarnya
Doreng pun tidak bisa berenang akan tetapi mau bagaimana lagi,dia sudaht
erlanjur basah karena tercebur ke sungai.
Raja.”hahahaha.”
hal yang bisa kita petik dari cerpen
ini adalah apabila kita mau berusaha dengan maksimal maka kita akan dapat apa
yang kita usahakan,walaupun itu harus dipaksa dahulu.Karena untuk mencapai
seribu langkah kita mulai dari langkah pertama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar