Selasa, 04 Februari 2014

Pengertian Suspensi dalam dunia farmasi

Suspensi
suspensi sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk halus dan tidak larut,terdispesi dalam cairan pembawa.Syarat suspensi adalah tidak cepat mengendap apabila mengendap mudah terdispersi kembali.
bahan obat suspensi
  • padat
  •  halus 
  •   tidak larut
terdispersi artinya tercampur dengan merata
kombinasi suspensi :bahan obat,bahan pendispersi,bahan pembawa
alasan obat dibuat suspensi
  • obat tidak stabil dalam bentuk larutan,tapi stabil dalam bentuk suspensi
  •   pasien anak mudah memakainya 
  •   pemberian dosis lebih fleksibel
  •   rasa obat yang tidak enak tertutupi
Suspensi dikatakan baik jika:
  •  mengendap dengan lambat
  •   tidak terbentuk cake
  •   mudah dituang dari tempatnya
Faktor-faktor yang mempengaruhi stabiltas suspensi
  •   ukuran partikel
  •    viskositas cairan(Kekentalan)
  • tolak menolak antar partikel(Muatan partikel)
  • konsentrasi suspensoid(jumlah pertikel bahan obat yang akan disuspesikan)
Keterangan
ukuran partikel               kecepatan pengendapan   stabilitas suspensi
viskositas               kecepatan pengendapan    stabilitas suspensi
jumlah partikel    kecepatan pengendapan  stabilitas suspensi
tolak menolak       kecepatan pengendapan   stabilitas suspensi
Ukuran partikel
  • a (-) dan (+) tarik menarik
  • b(-) dan (-) tolak menolak
hukum stokes
  •    v=kecepatan sedimentasi
  •                         g=gravitasi
  •                         d=diameter partikel
  •                         P1=kecepatan fase dispers
  •                         P2=kecepatan medium dispers
                        viskositas
V semakin kecil maka stabilitasnya semakin meningkat
agar v semakin kecil yang perlu dilakukan adalah:
1.      meningkatkan fiskositas
2.      diameternya diperkecil
3.      selisih kedua (P) diperkecil
pengecilan ukuran partikel (d) dengan cara:
1.      milling( penggilingan)
2.      metode praesipitasi(rekristalisasi)
Komponen suspensi
·         fase terdispers / fase intern/ fase dalam:bahan padatan yang tidak larut
·         fase pendispers/fase ekstern/fase luar:bahan cair/bahan pembawa
·         suspending agent
Fungsi suspending agend
·         untuk menaikan viskositas caian,bila tidak,zat yang tidak larut akan cepat mengendap,akibatnya takaran dosis tidak sama
jenis suspending agend
·         dari alam (golongan gom dan bukan gom)
golongan gom:akasia ,chondrus,tragakan,algin
golongan bukan gom:bentonit,hectorite,veegum
·         sintetis
derivat selulosa:metil selulosa,metosol,karboksilmetilselulose(CMC)hidroksilmetil selulosa
organik polimer:carbopol 934
jenis lain suspending agend yang perlu dikenal
1.turuna selulose
2.polisakarida dan gom
3.polimer sintetik:carbomer,poli vimil piroloidon(PVP),poloxamer,dll
mineral:magnesium,alumunium silikat(vegum)bentonit dll
kekentalan gliserin hampir sama dengan mucilago dengan 35% bahan dan 65% air
Untuk penggunaan PGS ada aturannya
1.      untuk obat berkhasiat keras gunakan 2%
2.      untuk obat tidak berkhasiat keras 1%
kadar CMC 1%,charbophol 1%
Pembuatan Suspensi
·         Metode dispersi:dibuat dengan mendispersikan serbuk yang terbagi halus dalam cairan
pembawa.bahan obat+suspending agend+air ,tetapi susah untuk bahan yang bersifat hidrofob.contoh talcum(diperlukan zat pembasah (wetting agent)
·         Metode presipitasi
presipitasi dengan pelarut organik
presipitasi dengan perubahan pH media
metode dekomposisi rangap.

contoh resep:
tiap 5 ml mengandung:
sulfadiazine 167 mg
sulfamerazina 167 mg
sulfadimidina 167 mg
asam sitrat 200 mg
CMC-Na 50 mg
metil paraben 5mg
NaoH 100 mg
sirup simplex 1,5 ml
etanol 50 mikron
aquadest 5 ml
tiap formula dibuat sebanyak 300 ml
Cara presipitasi
1.      CMC disuspensikan denagn air panas,distirer dengan keceptan 120 rpm.tambah air dingin dan dinginkan sampai temperatur dingin,stirer selama 60 menit hingga terbentuk larutan yang jernih
2.      metil paraben dilarutkan dengan etanol.
3.      campurkan ketiga sulfa diatas
4.      Larutkan NaoH dalam sebagian air kemudian dicampurkan dengan Trisulfa diatas.(air yang dipakai adlah air biasa yang tidak panas).
5.      tambahkan (1) sambil diaduk,kemudian (2),dan homogenkan kemudian tambahkan sirup simplex.
6.      sambil diaduk tambahkan larutan asam sitrat ke dalam campuran.(asam sitrat ditambahkan terakhir untuk menetralkan NaoH,dan dia akan membentuk kristal kembali .
Cara dispersi
1.      CMC disuspensikan dengan air panas
2.      larutkan metilparaben dalam etanol
3.      campurkan ketiga sulfa diatas
4.      kedalam larutan sulfa tambahkan CMC sedikit demi sedikit,aduk ad homogen.
5.      tambahkan juga larutan metilparaben,sirsimplex,larutkan asam sitrat dan NaOH dicampurkan(agar netral)diaduk ad homogen.
Sistem Flokulasi dan Deflokulasi
Perbedaan sistem flokulasi dan deflokulasi


Sistem Deflokulasi
1.      sediaan kompak/cake yang keras dan tidak bisa di dispersi kembali.
2.      penampakan suspensi baik karena suspensi stabil dalam waktu lama
3.      supernatan seperti kabut(Cloudly)
4.      untuk penggunaan obat dalam waktu pendek.
Sistem flokulasi
1.    supernatan dibagian bawah dan jernih dibagian atas.
2.    sedimen longgar sehinga mudah di despersikan kembali
3.    kenampakan suspensi kurang menyenangkan,karena mudahmengendap
4.    untuk penggunaan obat dalam waktu panjang


tetapi jika jangka waktunya sedang,gunakan kombinasi(flokulasi dan deflokulasi)

formula
A
B
C
D
E
Sulfadiazine
2
2
2
2
2
SLS
20 mg
20 mg
20 mg
20 mg
20 mg
AlCl3
-
2 mg
4 mg
6 mg
10 mg
Aquadest
20 Ml
20 Ml
20 Ml
20 Ml
20 Ml







Particles

addition of wetting agent and dispersion medium

uniform dispersies of defloculated particle


A.
incopratation of structured vehicle
defloculate suspension in structured vehicle as final product



b
addition of floculating agent
floculated suspension floculating agent
floculated suspension as final product



c
additon of floculating agent
floculated suspension
incorporation of structure vehicle
floculated suspension in structured vehicle as final product



evaluasi sediaan suspensi meliputi
1.      parameter sedimaentasi
Volume sedimentasi(F)
4cm                             bagian yang jernih







 

                                                kabut/variabble composition
8cm                              sedimen

Ho=12 cm
Hu=8 cm
F=Hu/Ho=8/12=0,667
F yang baik yaitu 1
Derajat flokulasi :Rasio volume pengendapan suspensi terflokulasi (F) dengan volume pengendapan suspensi terdeflokulasi (F˜)pada suspensi yang sama
Tujuan menghitung derajat flokulasi adalah:untuk mengetahui apakah suspensi yang dibuat mengalami flokulasi atau tidak.
2.      Ease of dispersibility
3.      pengukuran Rheologi adalah (aliran yang berbeda tergantung kekentalan )
setiap suspensi mempunyai sifat aliran yang berbeda.ada yang punya sifat alir:plastik,pseudoplastik,dilatan,tiksotropi dan lain-lain.
a         Tipe tiksotropi :tidak cepat mengendap dalam wadah,encer bila digojog,jika dikembalikan lagi maka mengendap lagi.contoh:Procain Penisillin G(40-70%).Bahan tipe tiksotropi: veegum,CMC,Bentonit.
b        Tipe dilatan :Bila digojog semakin kental
c         Tipe pseudoplastik:bila digojog menjadi encer
Bahan:Gom alam,tragakan,CMC
4.      pengukuran viskositas
5.      pengukuran zeta potensial
6.      sentrifugal
7.      mudah tidaknya dituang
8.      pengukuran pH
9.      Pengukuran densitas
10.  Uji disolusi
11.  uji efektifitas bahan pengawet
12.  uji keamanan
13.  dll.

Tidak ada komentar: